Tahu Kah Anda ! Kisah Nabi Daniel, Begini Kisahnya dalam Islam

lpkpkntb.com. Kamu kenal Nabi Daniel? Belum? Gimana kalau Nabi Danial (atau Daniyyal)? Belum juga? Wajar sih, sebab beliau bukan termasuk 25 nabi yang wajib diketahui. Untunglah kita tidak diwajibkan mengenal seluruh nabi dan rasul yang ada. Sebab dalam sebuah riwayat. disebutkan bahwa jumlah nabi ada 124 ribu orang, sedangkan rasul 313 orang. Kita bahas yuk, Nabi Daniel dalam Islam!
Nabi Danial atau Daniel adalah nabi yang diutus kepada bangsa Bani Israil. Inilah bedanya para nabi dan rasul lain dibanding Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam. Muhammad bin Abdullah diutus untuk seluruh manusia, tidak terbatas pada bangsa Arab saja. Maka kalau ada yang menuduh pengikut sunnah sebagai orang yang kearab-araban, kira-kira kalau dia muslim boleh gak kita sebut kekafir-kafiran? Beneran nanya! Artikel dilansir dari iluvtari.com. Senin, 5/12/22.

Agama Nabi Daniel

Nabi Danial, atau dikenal dengan Daniyyel Tiberias. merupakan keturunan Nabi Daud ‘alayhissalam. Namanya termaktub di dalam alkitab, namun tidak disebutkan dalam Al-qur’an. Kalau begitu, apa agama Nabi Daniel?
Agama Islam bahkan sudah ada sejak Nabi Adam ‘alayhissalam hidup. Seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah, meskipun namanya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, beragama Islam. Yang membedakan mereka adalah syariat, seperti cara ibadah, hukum-hukum tertentu, dsb.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam diutus untuk menyempurnakan apa yang dibawa para nabi dan rasul sebelum beliau. Al-Qur’an ibarat update paling baru dan paling berlaku, menyempurnakan Taurat, Zabur, Injil, yang sebelumnya sudah dipalsukan oleh para pemuka agama untuk kepentingan mereka atau pesanan golongan tertentu.
Inilah salah satu alasan kenapa Al-Qur’an tidak boleh dicetak tanpa teks aslinya (bahasa Arab). Tidak boleh hanya terjemah, sebagaimana yang kita temukan dalam kitab suci agama lain. Sebab pengalihbahasaan yang meninggalkan sumber utama, berisiko merusak makna aslinya.
agama Nabi Daniel
Gini deh, kalau kamu bikin artikel, kamu wajib menuliskan sumber kan? Apalagi kalau kamu menulis ulang artikel dari bahasa asing, kamu harus menyebutkan artikel aslinya. Jika kamu menuliskannya di media yang terhubung dengan internet, seperti blog, medsos, dll, kamu harus menyisipkan tautan sumber. Bukan sekadar untuk memperkuat argumen, tapi supaya orang bisa melakukan crosscheck, jangan-jangan kamu keliru memahami teks sumber, sehingga salah menyimpulkan.
Itulah bentuk penjagaan Allah atas Al-Qur’an, sehingga bisa dipastikan bacaan Al-Qur’an yang dibacakan Jibril kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam akan sama persis dengan bacaan yang ada pada Al-Qur’an kita di masa kini. Bahkan hingga menjelang kiamat nanti.

Mukjizat Nabi Daniel

Dikisahkan bahwa Nabi Daniel sempat menjadi penasihat Nebukadnezar, Raja Babel atau Babylonia (sekarang Irak), di masa hidupnya. Karena berbagai fitnah, dan diketahui beribadah dengan cara yang berbeda dari sang raja, maka Nabi Daniel dihukum dengan cara dimasukkan ke dalam lubang yang berisi singa-singa lapar.
Ilustrasi Nabi Danial
Berkat pertolongan Allah, singa-singa tersebut justru menjadi hewan jinak. Alih-alih menjadikan Nabi Daniyyal sebagai mangsa, mereka malah hidup bersama selama beberapa waktu. Sampai kemudian, seorang nabi lainnya di Syam (sekarang meliputi Palestina, Suriah, dan Yordania) yang bernama Aramiya atau Yeremia, diutus Allah untuk menyelamatkannya.
Jika kejadian itu benar, berarti kisah nabi Daniel dan singa adalah salah satu mukjizat Nabi Danial. Kenapa kusebut “jika kejadian itu benar”, karena kisahnya tidak kudapatkan dari sumber Islam populer. Maka bisa jadi itu memang nyata, atau semata-mata kisah israiliyat (cerita yang masuk ke dalam tafsir yang bersumber dari Yahudi, Nasrani, atau yang lainnya).
Jadi bagaimana kisah  Nabi Daniel dalam Islam yang sebenar-benarnya? Belum kutemukan sumber yang cukup untuk dijadikan referensi. Lain waktu jika ada dalil yang menguatkan, insyaallah artikel ini kuperbarui.

Makam Nabi Daniel

Pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, pasukan muslim yang dipimpin oleh Abu Musa al-Asy’ari tengah berjihad di wilayah Tustar (sekarang bagian dari Iran). Di sana mereka menemukan jasad seseorang yang menurut penduduk lokal, telah meninggal sejak 300 tahun lalu.
Abu Musa al-Asy’ari kemudian mengirimkan surat pada Amirul Mukminin Umar, perkara jasad tersebut. Diriwayatkan oleh Ibu Abi Syaibah dari sahabat Anas:
“Tatkala mereka (Abu Musa Al-Asy’Ari) menaklukkan Tustur, mereka menemukan jasad seseorang yang hidungnya panjang. Penduduk Hurmuzan beristi’anah (minta bantuan) dan meminta hujan dengan perantara jasad tersebut. Abu Musa segera menulis surat kepada Umar bin Khattab. Umar membalas surat, ‘Sesungguhnya ini (jasad tersebut) adalah nabi di antara para nabi. Api tidak akan membakar jasad para nabi dan bumi tidak akan merusaknya. Hendaklah engkau dan salah seorang sahabatmu menguburkannya di tempat yang tidak ada seorang pun yang mengetahuinya kecuali kalian berdua.’ Kemudian aku dan Abu Musa pergi untuk menguburkannya.” (HR Ibnu Abi Syaibah (4/7) dengan sanad shahih).
Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah (2/40) menyebutkan bahwa jasad tersebut adalah jenazah Nabi Danial, sesuai dengan masa hidup dan kisah-kisahnya. Sebagaimana yang umum terjadi, diawali oleh kaum Nabi Nuh yang suka menuhankan orang-orang alim di antara mereka. Penduduk Tustur juga menjadikan jasad Nabi Daniel sebagai sesembahan (yang awalnya hanya dimuliakan, lalu dijadikan perantara, untuk kemudian disetarakan dengan Tuhan).
Masih dengan petunjuk Umar, Abu Musa Al-Asy’ari dan pasukannya kemudian menggali 13 lubang di sungai yang airnya dibendung sementara. Pada malam hari, jasad Nabi Daniel dikubur di salah satu lubang, yang posisi tepatnya tidak diketahui orang lain. Kesimpulannya, setelah 300 tahun jasadnya dikeramatkan, Nabi Daniel akhirnya dimakamkan di salah satu sungai di Iran.
makam Nabi Daniel
Begitulah kuatnya iman para sahabat, mereka menjaga akidah masyarakat agar tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. Sahabat dan shahabatiyah, bahkan Nabi sendiri, tidak ingin dikultuskan. Sebagaimana kaum Nasrani mengkultuskan Nabi Isa sampai-sampai dianggap Tuhan (atau anak Tuhan?). Baik Nabi Isa dan nabi lainnya, termasuk Nabi Danial, tidak pernah mengajak manusia untuk meminta pada mereka, apalagi sampai menuhankan.
Jadi kalau ada “ ustaz”, “ulama”, dan sebagainya yang mengklaim diri bisa ini itu, senang dikultuskan, menikmati penghormatan orang, mending kamu jauh-jauh deh. Belum jadi jenazah saja sudah minta disembah!
Untuk bagian makam sebagaimana yang dikisahkan Abu Musa Al-Asy’ari di atas, cukup banyak sumber pendukungnya. Mungkin inilah kisah Nabi Daniel dalam Islam yang paling bisa diterima. Walau terkait mukjizatnya dengan singa tadi, juga bukan untuk ditentang. Kisah israiliyat sekalipun boleh dibaca jika memang ada manfaatnya.
Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui dan mengenal mengenal siapa itu Nabi Daniel, dan bagaimana kisahnya menurut literatur Islam.
Berikut video Asal Negara Nabi dan Rasul yang di bagikan di aplikasi tiktok oleh @ data_info_word.