lpkpkntb.com – Sedekah yang paling utama diberikan kepada siapa? Siapakah yang harus diutamakan ketika akan memberikan sedekah? Apakah orang tua terlebih dahulu yang berhak menerima sedekah atau orang lain yang lebih membutuhkan?
Sebenarnya tidak usah bingung ketika memberikan sedekah karena sudah ada ketentuan urutan sedekah dalam Islam.
Bagaimana urutan dalam pemberian sedekah? Berikut ini urutan pembagian sedekah yang tepat untuk dilakukan, yaitu:
1. Sedekah Diberikan kepada Anggota Keluarga
Setelah segala kebutuhan diri sendiri tercukupi, setiap orang sebaiknya memberikan sedekah untuk keluarganya dan orang lain.
Sedekah yang diberikan bisa berupa harta atau dalam bentuk lainnya. Siapakah yang menempati urutan pertama dalam pembagian sedekah?
Urutan pertama dalam pembagian sedekah adalah keluarga yang merupakan orang-orang paling dekat dalam kehidupan seseorang. Sesekah kepada orang tua, dan keluarga inti (anak/ istri) tentu saja menjadi sedekah yang paling utama untuk dilakukan.
Selain itu, sedekah juga bisa diberikan anggota keluarga lainnya yang membutuhkan, seperti saudara kandung. Banyak hadis yang mendukung pendapat bahwa sedekah yang paling utama diberikan kepada keluarga.
Salah satu hadis yang menyatakan demikian adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri. Berdasarkan hadis tersebut dan beberapa hadis lainnya, para ulama pun sepakat bahwa sedekah kepada anggota keluarga lebih diutamakan daripada sedekah kepada orang lain atau orang asing.
Keluarga yang paling utama menerima sedekah bagi anak laki-laki yang sudah berkeluarga adalah keluarga yang menjadi tanggung jawab naskah, seperti istri dan juga anak yang masih kecil. Selain itu, sedekah paling utama juga diberikan kepada orang tua.
Setelah itu, sedekah baru diberikan kepada kerabat atau anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga lainnya yang lebih diutamakan menerima sedekah adalah anggota keluarga yang kurang mampu, memiliki banyak hutang, masuk kategori fakir miskin, dan lain sebagainya.
Ada pula pendapat dari Zainudin Al-Malyabari, Fathul Muin, [Dar Ibnu Hazm, cetakan I], halaman 257 yang menyatakan bahwa:
Memberikan sedekah sunnah kepada kerabat yang tidak menjadi tanggung jawab nafkahnya itu lebih utama. Baru kemudian kerabat paling dekat berikutnya, berikutnya yang bersumber dari keluarga yang haram dinikah (mahram), suami/istri, kemudian kelurga non-mahram, keluarga dari ayah ibu, mahram sebab sepersusuan, berikutnya adalah mertua.
2. Sedekah Diberikan kepada Tetangga
Setelah memberikan sedekah kepada anggota keluarga, siapa yang berhak menerima sedekah selanjutnya?
Sedekah kepada tetangga berada pada posisi kedua setelah sedekah yang diberikan kepada anggota keluarga.
Tetangga yang sebaiknya diberi sedekah adalah tetangga yang kurang mampu atau membutuhkan bantuan. Misalnya, janda atau duda, anak yatim, anak piatu, dan anak yatim piatu.
Kenapa harus berbuat baik kepada tetangga, seperti dengan memberikan sedekah? Tentu saja karena tetangga merupakan orang-orang terdekat di lingkungan sekitar tempat tinggal.
Tetangga adalah orang lain yang siap membantu dengan cepat dan sering bersosialisasi atau bertemu.
Selain itu, di dalam Surah An-Nissa:36 dianjurkan juga untuk berbuat baik kepada semua tetangga yang dekat maupun tetangga jauh.
Memberikan sedekah kepada tetangga bertujuan untuk membantu tetangga. Selain itu, memberi sedekah kepada tetangga juga bisa memperbaiki atau menjaga silaturahmi agar tetap memiliki hubungan yang baik dan akur.
3. Sedekah Diberikan kepada Orang Lain
Setelah memberikan sedekah kepada keluarga dan tetangga, urutan pembagian sedekah selanjutnya adalah memberikan sedekah kepada orang lain.