Peringatan! Faktor Penyebab Suhu Dingin di Indonesia: 5 Tips Menjaga Kondisi Tubuh

Musim Dingin (Dok. Freepik/Seva Levytskyi). Ilustrasi.
Musim Dingin (Dok. Freepik/Seva Levytskyi). Ilustrasi.

Lpkpkntb.com – Saat ini sebagian besar wilayah di Nusa Tenggara Barat termasuk Kota Mataram telah memasuki musim kemarau. Di musim ini, biasanya suhu pada malam hari terasa (lebih) dingin di bulan-bulan akhir antara Mei sd Oktober.

Bukan hanya di NTB suhu dingin ini merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Baca Ini: Tahapan Jadwal CPNS dan PPPK Kemenkes dan lulusan SMA, D3, S1 dan S2 2024, Cek link download

Suhu lebih dingin juga akan dirasakan oleh masyarakat pada malam hingga menjelang pagi terutama saat puncak musim kemarau.

Namun jika ditinjau dari (waktu) bulan, saat ini masuk bulan Juli dimana belum masuk puncak musim kemarau.

Biasanya, puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus sampai bulan September. Lalu, mengapa suhu di malam tetap terasa lebih dingin dari biasanya?

Istilah secara umum kondisi seperti ini sering disebut dengan “bediding“.

Baca: Seleksi CPNS dan PPPK Tahun 2024 Dibuka 15 Juli, Berikut Jawaban Dari PAN-RB

Di tinjau dari KBBI dijelaskan bahwa musim bediding ialah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Fenomena bediding, yakni suhu dingin pada malam hingga pagi hari apabila musim beralih dari penghujan ke kemarau, biasanya terasa di pulau Jawa hingga ke NTT, yang terletak di selatan garis katulistiwa.

Faktor Penyebab Suhu Dingin

Dengan adanya fenomena ini terjadi karena wilayah Australia mengalami musim dingin bergerak menuju Indonesia (monsoon Australia).

Selain itu, tutupan awan cenderung sedikit sehingga udara panas tidak dipantulkan kembali ke bumi. Angin muson atau disebut juga angin musim merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan antara daratan dan lautan.