Pentingnya Teladan Berwawasan Falsafah “Ngahi Rawi Pahu” dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Kabupaten Dompu Pendidikan karakter di Indonesia, khususnya di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan dapat mengimplementasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Ini:Hari Guru Nasional: Peran Pendidik dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas untuk SDGs
Salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter adalah pemberian teladan oleh para pendidik dan tokoh masyarakat.
Di Kabupaten Dompu, falsafah lokal “Ngahi Rawi Pahu” memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam membentuk karakter siswa.
Apa Itu “Ngahi Rawi Pahu”?
“Ngahi Rawi Pahu” adalah sebuah falsafah yang berkembang di kalangan masyarakat Dompu. Secara harfiah, “Ngahi” berarti “saya” dan “Rawi Pahu” berarti “menunjukkan jalan yang benar”.
Secara keseluruhan, falsafah ini mengandung makna bahwa seseorang harus menjadi teladan dengan menunjukkan jalan yang benar kepada orang lain. Dalam konteks pendidikan karakter, hal ini berarti bahwa setiap individu—baik itu guru, orang tua, atau tokoh masyarakat—harus menjadi contoh yang baik bagi generasi muda dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan saling menghormati.
Teladan sebagai Fondasi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan hanya tentang mengajarkan teori atau nilai-nilai yang tertulis dalam buku teks, tetapi lebih pada bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Teladan menjadi aspek penting dalam proses ini.
Anak-anak dan remaja cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari orang-orang di sekitarnya, terutama orang-orang yang mereka anggap sebagai panutan. Oleh karena itu, para pendidik, orang tua, dan pemimpin masyarakat harus menjadi contoh yang baik dalam mempraktikkan nilai-nilai positif, sehingga anak-anak belajar tidak hanya dari kata-kata, tetapi juga dari tindakan yang mereka amati.
Falsafah “Ngahi Rawi Pahu” mengajarkan bahwa menjadi teladan yang baik adalah salah satu cara yang paling efektif dalam menanamkan pendidikan karakter. Dalam konteks ini, seorang guru di sekolah-sekolah Kabupaten Dompu tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga menunjukkan kepada siswa bagaimana menjalani kehidupan yang penuh tanggung jawab, kejujuran, saling menghargai, dan bekerja keras.
Dengan menerapkan prinsip “Ngahi Rawi Pahu”, seorang guru secara tidak langsung mengajak siswa untuk meniru sikap positif yang mereka tunjukkan, yang akhirnya membentuk karakter siswa tersebut.