Program Guru Penggerak tidak sebanding dengan manfaat yang dirasakan

Foto: Dok. YouTube Kemendikbudristek
Ilustrasi. Foto: Dok. YouTube Kemendikbudristek

Lpkpkntb.com – Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut Nadiem sebagai menteri yang kurang paham dunia pendidikan karena tidak memiliki latar belakang di bidang tersebut dan jarang memantau permasalahan di daerah.

Sementara, Iman Zanatul Haeri menilai program Guru Penggerak sejatinya dirancang untuk membantu guru-guru menyosialisasikan Kurikulum Merdeka, yang dianggap sulit dipahami oleh banyak guru di Indonesia. Namun, Iman menilai ada beberapa masalah dalam kebijakan ini. Dilansir Beritasatu.

Baca: Menteri Pendidikan Nadiem Di Sentil Yusuf Kalla , Nadiem Jarang Ngantor, Sarankan Mendikbud Baru Harus Paham Pendidikan

Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri, menilai banyak program dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim yang belum berjalan optimal. Salah satunya, ialah program “Guru Penggerak”

“Program Guru Penggerak, yang seharusnya membantu guru-guru menjadi lebih profesional, malah mengalami ketidakseimbangan. Anggaran untuk program ini sangat besar, mencapai sekitar Rp 3 triliun, sementara anggaran untuk pendidikan profesi guru yang diatur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen 2005 sangat minim, hanya puluhan miliar rupiah,” ungkap Iman dalam program “Beritasatu Utama” yang disiarkan BTV, Senin (9/9/2024).

Menurutnya, anggaran yang besar untuk Program Guru Penggerak tidak sebanding dengan manfaat yang dirasakan.